Asalamualaikum wr.wb Pada
blog saya kali ini akan membahas tentang reaksi redoks orrganik.
Reaksi redoks merupakan reaksi kimia yang menyebabkan adanya perubahan bilangan oksidasi pada
suatu unsur, maupun molekul. Selain ditandai dengan perubahan bilangan
oksidasi, Reaksi ini juga ditandai dengan penambahan atau pengurangan oksigen
dalam suatu molekul. Reaksi redoks terjadi akibat adanya reaksi reduksi dan
oksidasi.
reaksi oksidasi
adalah reaksi yang terjadi peningkatan bilangan oksidasi melalui pelepasan elektron atau penambahan oksigen pada suatu
molekul, atom, maupun ion.
reaksi
redoks organik adalah reaksi redoks yang
terjadi dengan senyawa organik . Dalam kimia organik, oksidasi
dan reduksi berbeda dari reaksi redoks biasa karena banyak reaksi membawa nama
tetapi sebenarnya tidak melibatkan transfer elektron dalam pengertian elektrokimia.
bilangan oksidasi
|
Senyawa
|
−4
|
|
−3
|
|
−2, −1
|
alkana , alkena , alkohol , alkil halida , amina
|
0
|
|
+1
|
|
+2
|
|
+3
|
asam karboksilat , amida , nitril (alkil sianida)
|
+4
|
Disaat metana dioksidasi menjadi karbon dioksida ,
bilangan oksidasinya berubah dari −4 menjadi +4. Reduksi klasik meliputi reduksi alkena menjadi alkana dan oksidasi klasik meliputi oksidasi alkohol menjadi aldehida . Dalam oksidasi elektron di buang dan densitas elektron suatu molekul berkurang. Dalam pengurangan, kerapatan elektron
meningkat ketika elektron ditambahkan ke dalam molekul. Terminologi ini selalu berpusat pada senyawa
organik. Sebagai contoh, biasanya
mengacu pada reduksi keton dengan litium aluminium hidrida ,
tetapi tidak pada oksidasi litium aluminium hidrida oleh keton. Banyak oksidasi melibatkan penghilangan atom
hidrogen dari molekul organik, dan sebaliknya, reduksi menambahkan hidrogen ke
molekul organik.
Ada beberapa mekanisme
reaksi untuk oksidasi organik:
Reaksi Oksidasi Alkena
( ozonolisis)
Ozonolisis adalah suatu
reaksi dimana alkena itu bereaksi dengan ozon. Reaksi
merupakan suatu reaksi oksidasi yang melibatkan pemutusan ikatan C = C.
Jadi reaksi antara antara ozon dengan alkena. Ozon itu dihasilkan
dengan cara melewatkan oksigen
pada arus listrik bervoltase tinggi. Kemudian aliran gas yang
dihasilkan itu kemudian dihembuskan pada suhu rendah kedalam alkena
dalam pelarut seperti diklorometana
atau dimetilsulfida. Reaksi ozonolisis biasa menghasilkan suatu produk yang
berupa aldehid atau keton , tergantung dari alkil yang terdapat pada alkena.
Disini ada R1 , R2 , R3 dan R4.
Reaksi Oksidasi Alkohol
Reaksi oksidasi alkohol ada
beberapa macam :
1. Alkohol primer adalah alkohol dengan gugus hidroksil (-OH)
melekat pada atom karbon primer, yang berikat dengan hanya 1 atom karbon.
Dengan kata lain, atom karbon ini terikat pada 1 atom C, 2 atom H dan 1 gugus
–OH.
2. Alkohol sekunder adalah alkohol
dengan gugus hidroksil (-OH) melekat pada atom karbon sekunder, yang berikat
dengan 2 atom karbon. Dengan kata lain, atom karbon ini terikat pada 2 atom C,
1 atom H dan 1 gugus –OH.
3. Alkohol tersier
Oksidasi pada senyawa organik umumnya melibat pelepasan atom
hidrogen (H) yang bereaksi dengan oksigen (O) membentuk air (H2O). Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi sebab tidak memiliki ikatan dengan atom hidrogen (H), dan alkohol tersier tidak memiliki proton pada posisi α Dan akibatnya, maka ari itu tidak dapat
mengalami oksidasi.
Karena alkohol tersier tidak memiliki ikatan dengan atom
hidrogen (H), maka alkohol tersier tidak dapat dioksidasi, sebab tidak ada atom
hidrogen yang bisa dilepaskan.
Jika dilihat dari strukturnya alkohol
primer memiliki 2 hidrogen alfa , alkohol sekunder memiliki 1 hidrogen
alfa , dan alkohol tersier tidak ada hidrogen alfa.
Dilihat dari alkohol primer yaitu Reaksi mula mula adalah protonasi , gugus OH dengan
ion H+ yang berasal dari H2CrO4. terjadi protonasi gugus O dari OH
terhadap H+. Kemudian hasilnya seperti di reaksi atas. Selajutnya OH2 ini
bermuatan positif. kemudian di tambah ion HCrO4- akan
menyerang atom karbon alfa dan saat yang bersamaa antara C alfa dan H2O putus.
Reaksi Oksidasi Aldehid
Reaksi Oksidasi Aldehid
Aldehida merupakan reduktor kuat sehingga mudab sekali
di oksidasi. Oksidasi aldehida ini menjadi asam karboksilat yang jumlah atom
nya sama. Oksidatir yang digubakan adalah kalium kromat dan asam sulfat.
Aldehida juga dapat
mereduksi larutan fehling (larutan alkalis yang mengandung Kompleks tembaga
(II) tartrat dan menghasilkan tembaga 1 oksida yang berupa endapan merah bata.
Aldehid ditambah
larutan fehling + alkali + H2O kemudian hasilnya membentuk Cu2O adapan endapan
merah bata. Dan aldehidnya teroksidasi membentuk garam aldehidnya. Direaksi ini
bisa digunakan identifikasi aldehida dengan larutan fehling.
Reaksi Alkena
menggunakan KMnO4
Pada reaksi oksidasi pada senyawa alkena menggunakan pereagent KMnO4. Peregeant ini menyerang elektron pi yang berada pada senyawa alkena. Menghasilkan senyawa 1,2 diol. Reaksi ini bermanfaat sebagai uji kimia apakah senyawa ini termasuk senyawa hidrokarbon jenuh atau tak jenuh atau juga di sintesis lanjutan dengan bahan dasar alkena. Metode oksidasi menggunakan KMnO4 atau kalium permanganat KMnO4 itu bersifat sebagai regio selektif.
Pada reaksi KmnO4 pekat berlangsung secara 2
tahap. Tahap pertama yaitu alkena teroksidasi menjadi diol, diman aelektron phi
yang ada pada alkena akan menyerang oksigen pada KmnO4 kemudian oksigen masuk,
lalu oksigen lain masuk menyerang karbokation yang akan terjadi pada karbon
sekunder ini. Pada tahap kedua, diol yang terbentukpada tahap pertama tadi akan
teroksidasi lebih lanjut dan menhgasilkan produk akhir asam karboksilat dan
keton.
p Permasalahan:
1. Mengapa keton tidak menngalami reaksi oksidsi ?
1. Mengapa keton tidak menngalami reaksi oksidsi ?
2. Reaksi alkena memakai KmnO4 pekat yang berlangsung pada keadaan panas. Bagaimana jika reaksi ini terjadi dalam keadaan yang sebaliknya ?
3. Mengapa pada oksidasi pada larutatn asam
alkohol tersier mengalami dehidrasi dan alkena mengalami oksidasi ?
Baiklah susi, saya Bella Veronica (A1C118095) saya akn mencoba menjawab permasalahan nomor 1. Menurut saya permasalahan susi itu agak keliru. Keton itu bukan tidak bisa di oksidasi melainkan dia bisa dioksidasi tetapi agak lama karena atom karbon karbonil pada keton itu sangat terlindungi sehingga susah di oksidasi. Dan jika mengalami oksidasi maka akan menghasilkan 2 asam karboksilat dengan jumlah atom karbon masing-masing lebih sedikit dari pada keton yang awalnya.
BalasHapusTerimakasih
Hai susi
BalasHapusSaya M. Rizki Dwi Putra 006 menjawab permasalahan nomor 2, dimana apabila digunakan temperatur yang rendah maka reaksi yang dijalankan kurang sempurna dan tidak menghasilkan produk yang stabil.
nama:yuputa sri rizki
BalasHapusnim:A1C118071
Saya akan mencoba menjawab no 3
Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi sebab tidak memiliki ikatan dengan atom hidrogen (H), dan alkohol tersier tidak memiliki proton pada posisi α
Karena alkohol tersier tidak memiliki ikatan dengan atom hidrogen (H), maka alkohol tersier tidak dapat dioksidasi, sebab tidak ada atom hidrogen yang bisa dilepaskan.itulah mengapa dia mengalami dehidrasi.terimakaih